TELAGA WARNA (DIENG)
Telaga Warna Dieng adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.[1] Telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo.[2] Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah.[2] Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi.[2] Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni.[2]
Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alam sekitar telaga warna.[3] Keindahan telaga warna akan lebih terasa jika pengunjung naik ke salah satu bukit yang mengelilingi telaga ini.[4] Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat pagi atau siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar telaga warna, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati keindahan alamnya.[4]
Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat.[2] Para wisatawan juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang.[2]
Di sekitar Telaga Warna Dieng tedapat beberapa gua yang juga patut untuk dikunjungi, seperti Gua Semar PertapaanMandalasari Begawan Sampurna Jati.[2] Di depan gua ini terdapat arca wanita dengan membawa kendi.[2] Gua ini juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik.[2]Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto.[2] Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso.[2] Gua-gua di sekitar telaga warna ini sering dijadikan sebagai tempat meditasi.[2]
Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar.[2] Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.[2]
Akses menuju ke telaga warna dapat ditempuh dari pusat Kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan umum dariterminal Kota Wonosobo, dengan menempuh jarak sekitar 30 kilometer, atau selama 45 menit sampai 1 jam.[5] Tetapi jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan baik.[5] Hal ini disebabkan oleh medan jalan yang dilewati cukup berliku dan menanjak.[5] Selain itu, di kanan dan kiri jalan berbatasan langsung dengan jurang yang cukup dalam[5]

Telaga Pengilon
Telaga Merdada, Telaga Terluas di Dieng
Inilah danau terluas yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Telaga Merdada namanya. Walau merupakan telaga terluas, telaga ini tidak memiliki sumber mata air. Seluruh air yang menggenangi telaga ini merupakan tampungan air hujan.
Karena telaga yang airnya merupakan tampungan air hujan, pada musim kemarau, telaga ini akan kering. Bagian tengah telaga akan terlihat dengan jelas. Tapi begitu, bukan berarti telaga ini bisa dilintasi dengan berjalan kaki. Telaga ini memiliki lumpur yang dalam sehingga berbahaya untuk dilintasi.
Terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, luas telaga ini sekitar 25 hektare. Telaga ini dikelilingi oleh dua bukit, yaitu Bukit Pangonan dan Bukit Semurup yang sebenarnya bernama Summer Up karena tanah bukit ini berwarna merah dan sering terjadi kebakaran, tapi terjadi kesalahan pengucapan oleh masyarakat sekitar.
Luasnya telaga ini menjadi alasan diberikan nama “merdada”. “Merdada” merujuk pada “dada”, yang mengandung makna lapang atau luas.
Pada rentang tahun 1950 sampai 1998, kawasan di sekitar telaga digunakan oleh PT Dieng Jaya sebagai tempat pembibitan jamur. Tapi kemudian, ketika terjadi krisis ekonomi, tempat pembibitan ini ditutup. Saat ini, masih terdapat beberapa bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat pembibitan jamur.
Air telaga ini merupakan sumber air penting bagi para petani sekitar. Lahan-lahan kentang yang banyak terdapat di sekitar telaga sangat bergantung pada debit air di telaga ini.
Telaga Merdada dibuka untuk umum setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Tiket masuk ke tempat wisata ini sebesar Rp5.000 per orang. [Agung/IndonesiaKaya]
Karena telaga yang airnya merupakan tampungan air hujan, pada musim kemarau, telaga ini akan kering. Bagian tengah telaga akan terlihat dengan jelas. Tapi begitu, bukan berarti telaga ini bisa dilintasi dengan berjalan kaki. Telaga ini memiliki lumpur yang dalam sehingga berbahaya untuk dilintasi.
Terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, luas telaga ini sekitar 25 hektare. Telaga ini dikelilingi oleh dua bukit, yaitu Bukit Pangonan dan Bukit Semurup yang sebenarnya bernama Summer Up karena tanah bukit ini berwarna merah dan sering terjadi kebakaran, tapi terjadi kesalahan pengucapan oleh masyarakat sekitar.
Luasnya telaga ini menjadi alasan diberikan nama “merdada”. “Merdada” merujuk pada “dada”, yang mengandung makna lapang atau luas.
Pada rentang tahun 1950 sampai 1998, kawasan di sekitar telaga digunakan oleh PT Dieng Jaya sebagai tempat pembibitan jamur. Tapi kemudian, ketika terjadi krisis ekonomi, tempat pembibitan ini ditutup. Saat ini, masih terdapat beberapa bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat pembibitan jamur.
Air telaga ini merupakan sumber air penting bagi para petani sekitar. Lahan-lahan kentang yang banyak terdapat di sekitar telaga sangat bergantung pada debit air di telaga ini.
Telaga Merdada dibuka untuk umum setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Tiket masuk ke tempat wisata ini sebesar Rp5.000 per orang. [Agung/IndonesiaKaya]

Telaga Menjer
TELAGA CEBONG
Telaga cebong atau telaga anak katak letaknya di desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Di telaga ini banyak ditemukan beragam jenis ikan dari berbagai ukuran dan usia. Sembungan menjadi salah satu desa terfavorit di dieng dengan luasan 2,65 kilometer persegi.
Oleh orang-orang, desa ini dikenal sebagai desa tertinggi di kepulauan jawa. Wisatawan bisa menikmati air danau yang jernih dengan naik perahu-perahu motor yang meliuk-liuk di bibir telaga. Mendatangi telaga cebong adalah mengobati dahaga akan keindahan rajanya telaga.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar